Dipenghujung 2010,.. Awal kegelisahan "kapan punya anak?"
Setahun berlalu setelah akad nikah, lalu ikut suami merantau ke Jawa Barat tepatnya di Kab. Subang. Hati yang mulai resah, berkali kali telat menstruasi namun ketika di tespack hasilnya negatif. Oh rasanya trauma pegang tespack. Kegelisahan ini saya utarakan pada suami. Alhamdulillah suami menanggapinya santai, dan menasehati saya agar tidak terlalu banyak mikir takut malah jadi stress.
Seminggu berselang saya dan suami memberanikan diri pergi ke dokter kandungan di RS. PT*N Subang. Hadech antriannya panjang kali lebar kali tinggi. Menunggu hampir 3 jam akhirnya dapat giliran. Ketika masuk ruangan sedikit deg-degan, alhamdulillah dokternya nyantai, sesekali malah bercanda. Entah kenapa becandaan dalam kategori yang menurut saya jorok malah bisa memecah kebekuan dan membuat suasana jadi cair. Hahahaha, padahal di kehidupan sehari hari saya paling anti membicarakan hal yang berbau urusan ranjang pada teman perempuan sekalipun. Pemeriksaan yang dilakukan standart saja, hanya di USG. Dari hasil pemeriksaan rahim saya normal, jarak mulut rahim 3.3 cm (normal), tak ada kista atau apapun. Fiuuuh lega rasanya... Dokter memberikan beberapa resep yang harus ditebus dan memberi nasehat sebaiknya berhungan intim 2 hari sekali. Hehehe... Ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan suami saya, tapi saya lupa... beberapa menit kemudian kami keluar ruang praktek dokter. Langsung ke kasir, dan menunggu obat. Tapi sayang salah satu obat ternyata habis dan disarankan untuk membeli di apotik lain. Putar-putar kota Subang, 4 apotik kami datangi dan semuanya nihil. Duuuuuh, dalam hati susah juga cari obat disini.. Akhirnya saya kembali ke RS minta bantuan perawat untuk memberi tahu dokter. Beberapa menit kemudian perawat datang membawa kertas resep yang baru, sambil berkata obat ini sama hanya saja namanya yang berbeda. Karena kejadian ini saya mengingat nama obat itu sampai sekarang, "Profertil". Di beberapa artikel disebutkan bahwa obat ini merangsang sekresi GnRH yang kemudian akan merangsang kelenjar hipofise anterior untuk mensekresi FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). Pada wanita FSH dan LH ini kemudian akan merangsang ovarium sehingga terjadi pematangan folikel dan ovulasi (pengeluaran sel telur dari ovarium). Profertil ini diminum hari kedua haid.
Masa minum obatpun berlalu dan eng ing eng, belum rejeki, belum berhasil hamil. Ada sedikit rasa kecewa, berusaha menghibur diri sendiri. Next time kami akan berusaha lagi. Karena malas, saya tak lagi berobat ke dokter. Berharap ada keajaiban... hihihi...
TO BE CONTINUED (klik disini)