Konsultasi 1
25 Februari 2016 (4 W 3 D)
2 hari setelah mendapat tespack positif kami pergi ke
dr.T untuk memastikan ulang. Baru masuk ruang praktek dr. T saya sudah digoda
beliau. "Sudah gerak-gerak", saya tersenyum. Bulan kemarin ditanya
dah berapa bulan padahal belum hamil eh sekarang baru hamil dah ditanya dah
gerak-gerak, ckckckck. Tanpa banyak berbasa basi saya langsung di trans V.
Terlihat jelas kantong kehamilan dan titik kecil, kata d. T adalah calon janin.
Senangnya, Alhamdulillah ya Allah. Suster lalu memberikan suntikan penguat
kandungan. Sementara dr.T ngobrol dengan suami saya. Setelah disuntik saya
menyusul. Dr. T meresepkan obat dan memberikan pengantar cek Laboratorium
standart kehamilan, beberapa item tidak dimasukkan karena sudah dicek saat
operasi LOD. Dua minggu lagi saya diminta untuk datang kembali melihat detak
jantung janin yang ada dalam rahim saya. Kali ini tidak seperti biasanya,
kunjungan kami lebih singkat. Selesai membayar jasa dokter di kasir kami ke
apotik untuk menebus resep dan menjalani cek laboratorium. Walaupun antri lama,
dan sampai dirumah sekitar jam 11 malam tapi saya tidak bisa menutupi
kebahagiaan yang saya rasakan. Rasa lelah terbayar setelah melihat kantong
janin dan bakal janin calon anak kami.
Biaya konsultasi dokter, USG trans v dan suntik
penguat Rp. 500.000,-
Cek Laboratorium Rp. 414.000,-
Vitamin (Folamil Genio) dan penguat (Cygest) Rp.
518.000,-
Total : Rp. 1.432.000,-
Konsultasi 2
12 Maret 2016 (6 W 5 H)
Menunggu 2 minggu untuk kembali check up ke dokter T
lama banget (gak sabaran mode on). Sudah tidak sabar rasanya mendengar detak
jantung janin yang saya kandung, yang katanya bisa di deteksi setelah kandungan
berumur 6 minggu. Sebenarnya ada sedikit kecemasan, orang dengan PCOS seperti
saya banyak yang mengalami BO (blighted ovum) dan kehamilan yang tidak
berkembang. Kecemasan semakin menjadi saat saya gabung di group Whatsapp yang
anggotanya pengidap PCOS. Ada anggota yang hamil dan terpaksa kehilangan
janinnya karena kehamilan tidak berkembang, belum lagi karena rutin SR di
female dialy, ada juga penderita PCOS lain yang mengalami BO. Perasaan semakin
tak karuan. Dua minggu rasanya seperti menunggu satu tahun. Akhirnya waktu yang
dinanti tiba, yeay waktunya ke dokter. Terasa special karena hari ini saya
berharap bisa mendengar detak jantung si jabang bayi, mau ketemu dokter rasanya
lebih special dari ketemu pacar wkwkwkwkwk.
Sebetulnya mau berangkat jam 06.00 pagi eh tapi jadi
molor jam 06.30. Tapi untunglah suami berinisiatif lewat tol Cipali nyambung
tol Cipularang jadi bisa menghindari macet weekend. Tapi tetap saja kena macet
pas keluar tol Pasteur, untung cuma sebentar, hehehehe. Jam 08.30 kami sampai
Limijati. Suami saya parkir diluar karena parkir Limijati pasti penuh kalau
hari Sabtu. Begitu sampai di depan langsung ditanya petugas penjaga mesin gesek
reservasi, mau ke dokter siapa?. Untungnya saya sudah daftar by phone, kalau
tidak mungkin hari ini tidak kebagian jadwal karena pasien dr. T sudah full,
begitu kata petugas penjaga mesin. Sementara saya ke ruang praktek dokter,
suami saya ke lab. untuk mengambil hasil test kehamilan standart 2 minggu yang
lalu. Datang sebelum jam praktek tidak menjamin dapet nomer antrian pendek,
saya mendapat no.17 ( kata suster sekitar pukul 12.00 ). Walhasil jadi bolak
balik ke kantin Limijati beli camilan karena lapar. Akhirnya tiba giliran saya,
setelah ditimbang dan ditensi saya masuk ke ruang dokter. Kali ini dokter tidak
bercanda seperti biasanya, tapi kami selalu disambut dengan senyuman. Setelah
membolak balik catatan rekam medis saya, dr. T pun berkata yuk dilihat dulu
yuk, hari ini sudah harus ada detak jantungnya ya. Saya manggut-manggut.
Setelah mempersiapkan diri saya tidak bisa menutupi rasa cemas, yang biasanya
saya santai menyenderkan kepala saat akan di trans v, eh kali ini kepala saya mendongak.
Dr. T masuk dan sepertinya paham dengan yang saya rasakan, beliau menepuk nepuk
lutut saya berusaha menenangkan. Plooooong rasanya ketika melihat si janin ada
dilayar, jelas sekali. "Mau dengar detak jantungnya?" Kata dr. T
"ya" saya manggut-manggut. MasyaAllah detak jantungnya keras sekali
dan dilayar terlihat berkedip kedip. Senangnya bukan main. Terima kasih ya
Allah. Di luar pasti nich hubby lagi ngerekam video usg trans V dari monitor
yang ada di depan tempat duduknya "gumam saya dalam hati". Setelah
usg trans v saya merapikan diri, dan menyusul dokter ke meja konsultasi. Dr. T
membuka buka hasil tes Lab saya, lalu dikasi tanda "kurang minum".
Beliau menasehati saya untuk banyak minum selama kehamilan. Setelah memberi
catatan di buku kontrol dan memberi resep saya meminta surat rujukan untuk tes
TORCH pada dr. T. Sebenarnya dr.T belum menyarankan tes ini, hanya saja untuk
berjaga jaga dan make sure jika janin yang saya kandung baik-baik saja. Setelah
membayar biaya jasa dokter di kasir, kami menuju apotik untuk menebus obat
kemudian ke lab untuk menjalani tes torch. Hasil tes keluar dalam 3 hari, kami
meminta hasil dikirim by email. Alhamdulillah kontrol hari ini berjalan lancar
dan surprise sudah mendengar detak jantung si janin "little Wahyudi".
Biaya konsultasi dokter dan Usg Rp. 300.000
Biaya Obat (Formell, Folamil Genio dan Ossoral @30
tabs) Rp. 326.700
Biaya tes Torch lengkap Rp. 2.373.000
Total biaya: Rp.2.999.700,-
**Alhamdulillah 3 hari kemudian hasil test TORCH sudah
dikirim ke email saya, dan hasilnya menunjukkan toxo, rubella dan CMV IGGnya
masing masing positif dan IGMnya masing masing negatif (artinya saya sudah
pernah terinfeksi dimasa lampau, dan sekarang tidak sedang terinfeksi) jadi
insyaAllah aman. Sedangkan untuk HSV2 IGG dan IGM negatif semua (saya bebas
HSV2). Namun ada hal yang sedikit mengganggu ketika saya berinisiatif
menanyakan hasil tes tersebut pada teman yang profesinya dokter, titer IgM toxo
dan rubella masih tinggi katanya, lieur ah, kumaha ieu? cemas deui. Akhirnya
ngoprek ngoprek mbah google cari info, dan menurut beberapa situs sudah tidak
berbahaya.
Konsultasi 3
09 April 2016 (11W, 5 D)
Menunggu sebulan untuk melihat perkembangan si jabang
bayi lagi lagi lama sekali rasanya. Belum lagi pada minggu ke-7 saya sempat
mengeluarkan flek. Siang itu saya minta antar ke rumah sakit terdekat, eh kok
ya pas banget aki mobil lagi ngedrop. Ya Allah, hari itu saya hopeless banget,
takut sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Pun, demikian dengan hubby
tubuhnya bermandi keringat mungkin karena cemas. Akhirnya dia telp dr.T lalu
memberikan telp ke saya. Oleh dr. T sy di suruh bedrest dan disuruh laporan 2-3
hari lagi klo fleknya tidak berhenti. Alhamdulillah sore ketika saya cek
fleknya sudah tidak ada. Mencoba menenangkan diri, walaupun sebenarnya bayangan
mengalami hamil tak berkembang terus saja menghantui.
Singkat cerita, tiba juga waktu yang dinanti nanti.
Tiap kali akan kontrol ke dr.T semangat selalu bergelora. Malam jadi susah
tidur, membayangkan sudah sebesar apa ya "anakku sayang" sekarang.
Pagi itu kami berangkat pukul 06.30, tadi malam saya ditelp customer service
Limijati kalau hari ini praktek dokter dimulai jam 10, satu jam lebih lambat
dari praktek normal. Sampai di Limijati, ambil antrian perkedatangan jam 9
lebih sedikit saya dapat no.antrian 18. Sembari menunggu giliran suami
mengambil hardcopy hasil cek lab tes panel darah lengkap. Beruntungnya saya
hari itu karena banyak pasien yang terlewat, jam 11.30 saya sudah masuk ruang
dokter. Seperti biasa kami berdua disambut senyum sumringah dokter T. Kami
dipersilahkan duduk, saya menyodorkan amplop hasil tes lab. Dr.T membukanya,
dilihat sejenak kemudian ditulisi "normal". Beliau menjelaskan kalau
hasil IGM positif namun masih dibawah angka 600, berarti tidak dalam kondisi
membahayakan. Fiuuuuh...lega rasanya. Lalu saya diarahkan ke tempat USG,
syukurlah hari in iUSG konvensional saja bukan USG trans-V seperti biasanya.
Setelah dipersiapkan suster sebelumnya dr.T pun memulai USG. Seneeengnya bukan
main ketika lihat keadaan "Little Wahyudi" sudah jauh lebih besar
dari hasil USG sebelumnya. Gerakannya cukup aktif, kata dr.T "dah mau sit
up nich babynya". Sempat dilihatkan pakai USG 4d juga sebentar,
diperdengarkan detak jantungnya juga. Kata dr.T bayinya besar ukuran kehamilan
yang baru 10 w 5 day, namun CRL bayinya sudah berukuran 12 w. Waaah
"Little Wahyudi" bongsor kayak Ibu-Bapaknya nich. Di meja konsultasi
saya menanyakan beberapa hal pada dokter, duuh momentnya gak pas dr.T tampak
begitu lelah, belum selesai nulis resep saya sudah menggebu gebu memberondong
dr.T dengan berbagai macam pertanyaan. Semua pertanyaan alhamdulillah diberikan
jawaban, hanya saja konsultasi kali ini jadi kurang gimana gitu. Malah dr. T
cerita ke suami kalau hari ini beliau ngantuk dan lelah karena baru pulang dari
Jakarta, lalu meminta dipesankan kopi pada suster. Dalam hati saya kasian
dr.T, capek lelah masih aja praktek, mungkin karena pasiennya yang seabreg jadi
susah juga buat bolos praktek sehari saja, hehehe. Sesi konsultasi hari inipun
selesai, sebelum pamit dr.T bilang kalau ada apa-apa silahkan telpon,
"kalau lewat Whatapps boleh dok?", sambil tersenyum dr.T mengangguk
dan bilang "boleh".. hehehehe...
Biaya konsultasi dokter dan USG Rp. 300.000,-
Folamil genio, Hi bone active chew dan Folac @30 Rp.
249.000,-
Total: Rp. 549.000,-
Konsultasi 4
28 April 2016 (13 W, 5 D)
Sebenarnya belum waktunya nge-check "little
wahyudi" ke dokter, hanya saja karena per tgl 01 mei 2016 si hubby harus
pindah tugas ke Manado jadi kami memutuskan untuk mengunjungi dr.T sebelum
terbang ke Manado, untuk memastikan "little wahyudi" aman saat perjalanan
nanti. Minggu itu, kegiatan suami padatnya bukan main, mulai ngurus
kepindahan, alih tugas, kirim mobil, sampai packing-packing barang. Sebagian
barang kami kirim pake truk ke Kediri Jawa Timur dan sebagian kecil dikirim ke
Manado lewat pos. Di sela kepadatan itu, alhamdulillah hubby masih sempat
mengantar saya berkunjung ke dr.T. Berangkat dari Indramayu (Sanca, Gantar)
13.30 WIB sampai di Bandung 16.30. Praktek dr.T tampaknya sudah mulai.
Hmm... saya kebagian no.18, ya sudahlah apa mau dikata. Setelah sholat Ashar di
musholla kami berinisiatif pergi ke toko perlengkapan bayi "Lavie Baby
House". Kapan lagi nih ke Bandung, sekalian mumpung masih di Bandung kita
mau beli persiapan melahirkan walapun belum waktunya. Konon katanya toko ini
lengkap dan harganya miring (hasil googling dan baca-baca blog orang). Ah...
tak beruntung rupanya, bolak balik muter tokonya gak ketemu, padahal sudah
pakai GPS, mana kota Bandung macetnya luar biasa kalau sore. Ya sudahlah, adzan
Magrib berkumandang kami urungkan niat pergi ke toko tersebut dan kembali ke
RS. Limijati. Setelah sholat Magrib, saya tanya ke suster ternyata baru sampai
urutan 13 dan suster menginformasikan bahwa setelah ini dr.T mau istirahat
sholat dulu. Syukurlah, ada 3 nomer yang terlewat sehingga saya bisa masuk
lebih awal, hehehehe. Sebelumnya saya ditimbang, periksa
tensi dan ditanya seputar keluhan. . "Assalamualaikum dok",
"waalaikumsalam" jawab dr. T Seperti biasa kami selalu disambut
senyum sumringah. "Perasaan baru kemaren kesini, kok sudah kesini
lagi" ujar dr. T memulai percakapan. Sayapun mengutarakan alasan kami
datang.. skip..skip..skip.. (biar cepet ceritanya ya). Kata dr.T tidak masalah
dibawa naik pesawat selama kandungan sehat dan belum mencapai usia 34 week.
Plooong dong rasanya, selain itu dr.T juga memberi rekomendasi dokter kandungan
rujukan di kota Manado (Prof. Hermi/dr. Maria Loho) yang merupakan teman
sejawat dr. T. Selanjutnya saya di USG, bagian ini selalu kami tunggu. Sudah
sebesar apa ya "little wahyudi" sekarang. Wow nampaknya sudah lebih
besar dari USG terakhir, "little wahyudi" ngumpet di perut sebelah
kanan... sampai dr.T sedikit kesulitan menemukan angle gambar yang pas supaya
terlihat jelas di monitor. Tangan dan kakinya sudah kelihatan "dok" tanya
saya, karena jujur awam seperti saya susah memahami hasil USG. "Sudah
kok" kata dr.T kemudian sedikit dilihatkan pakai USG 4D, hihihihi...
"little wahyudi" kelihatan lagi pegang kepalanya mirip orang lagi
pusing. Saya jadi ketawa sendiri lihatnya. Setelah USG selesai saya tidak
diresepkan vitamin seperti biasanya, hanya diresepkan penguat kandungan yang
harus diminum 2 hari menjelang keberangkatan.
Biaya konsultasi dokter dan USG Rp. 300.000,-
Penguat kandungan (Duphaston) 15 tabs Rp. 294.700,-
Total biaya Rp. 594.700,-
Selesai bayar jasa dokter di kasir dan menebus resep,
saya minta langsung pulang. Tapi suami kekeuh ngajak ke Lavie Baby House.
Syukurlah, kali ini bisa sampai juga. Punya waktu belanja 1.5 jam saja sebelum
tokonya tutup pukul 21. Belanja finish kamipun pulang, haaaaaaaa sampai dirumah
jam 01.30 karena si hubby sempat istirahat tidur di rest area Cikopo. Terima
kasih ya Allah "little wahyudi" sudah semakin besar dan sehat dan
engkau melindungi perjalanan dan melancarkan aktivitas kami hari ini.
Intermezzo,,,,
Awalnya saya pikir saat pindah ke Manado, saya akan lebih sering update blog. Lingkungan yang cukup nyaman dan banyak dapat teman baru membuat saya terlena. Rasanya lebih asyik mengobrol banyak hal, tentang perbedaan kultur diantara mereka dll, daripada update blog... huaaaaaa,, baru sempet update blog lagi setelah tiba di Jawa Timur (pondok mertua indah, wkwkwkwk). Maklum sepi poooooool....
Konsultasi 5
Ini kali pertama saya ke dokter kandungan di Manado. Berharap ketemu dokter yang menyenangkan dan menenangkan. Saya memutuskan untuk mengunjungi salah satu dokter kandungan teman sejawat Dr.T yang direkomendasikan beliau sebelum saya terbang ke Manado. Kami berangkat sebelum magrib, benar-benar perjalanan yang tak pernah saya lupakan. Bagaimana tidak, kami yang belum paham kota manado harus terjebak macet panjang karena hari itu bertepatan dengan pesta rakyat ditambah lagi kesusahan mencari masjid saat adzan magrib berkumandang. Alhasil kami harus putar arah, cari masjid terdekat. Di Manado sedikit susah mencari masjid, karena mayoritas penduduk adalah ummat Kristiani. Untunglah walaupun putar arah agak jauh, kami menemukan sebuah masjid kecil. Selesai sholat kami melanjutkan perjalanan ke rumah sakit Kasih Ibu di komplek Bahu Mall, walaupun lalu lintas masih saja macet. Kami tiba di Rumah sakit pukul 20.20 dan praktek dokter sudah mulai. Saya mendapat antrian no. 12, namun harus disela karena ada pasien pasca operasi yang didahulukan. Tak beberapa lama akhirnya tiba giliran saya masuk ruang praktik dokter. Prof. H nampak sudah sepuh. Beliau mengira bayi saya adalah hasil bayi tabung. Suami saya menjelaskan kalau setelah LOD saya berhasil hamil alami. Sayapun dipersilahkan untuk masuk ke ruang USG. Prof. H memulai USG. Tanpa banyak berbicara, beliau hanya menjelaskan kalau kondisi "little wahyudi" dalam kondisi sehat, dengan jantung yang bagus. Amazing.... saat di USG tak disangka kami melihat tangannya bergerak seperti orang yang sedang melambaikan tangan, mungkin "little wahyudi" mau menyapa ummah dan abi nya, hehehehe.
Oleh dokter saya dinasehati agar tidak melakukan aktivitas yang berat-berat, cukup istirahat dan makan makanan yang bergizi. Sayangnya konsultasi hamil kali ini kami tidak bisa mendapat print out USG, saya sedikir kecewa. Karena biaya konsultasinya sama dengan biaya konsultasi sebelumnya dengan dr. T, hanya saja di dr. T selalu dapat print out dan diperlihatkan USG 4 D sebentar. Resep yang diresepkan Prof.H sama dengan dr. T. Salah satu resep harus saya tebus di apotik Kimia Farma karena tidak tersedia di RSIA Kasih Ibu.
Biaya konsultasi dokter dan USG Rp. 300.000
Folamil Genio Rp. 154.000
Hi Bone Rp. 126.000
Konsultasi 6
Setelah beberapa kali sharing dengan teman baru di Manado, akhirnya saya memutuskan untuk tidak mendatangi Prof. H lagi. Di dekat Farm ada praktik dokter kandungan, konon menurut teman teman saya dokternya ramah dan detail menjelaskan kondisi bayi saat di USG. Dengan pertimbangan tersebut saya memutuskan untuk mendatanginya. Waaa... hari itu hari ke-5 puasa, kami berangkat setelah berbuka puasa. Kali pertama, kami disambut dengan senyum perawat tua yang tak ramah, jengkel sekali rasanya. Untunglah kami menunggu tak begitu lama. Ternyata dr. S masih muda, mungkin seumuran saya, hehehehehe... (ngaku muda mode on). Saya langsung diarahkan suster ke tempat USG, ternyata benar yang dikatakan teman kalau dokternya sabar dan mendetail dalam menjelaskan hasil USG, hasil USGnya juga di print. Alhamdulillah kondisi little wahyudi sehat dengan ukuran yang sesuai dengan usia kehamilan. Hanya saja saya sedikit shock saat dr.S memberi tahu jika saya harus melahirkan lewar sectio cesar, alasan beliau karena kehamilan saya adalah kehamilan beresiko. Cukup lama kami berbincang dengan dr.S beliau banyak bertanya tentang promil dan LOD yang saya jalani.
Biaya konsultasi dokter dan USG Rp. 150.000
Folamil Genio Rp. 154.000
Hi Bone Rp. 126.000
Konsultasi 7
Merasa puasa dengan pelayanan dr.S konsultasi berikutnya sayapun mendatangi praktek beliau. Sampai disana saya harus kecewa karena dr.S masih cuti, dan menurut informasi beliau mulai praktek lagi lusa mendatang. Kemungkinan ini konsultasi terakhir saya di Manado, karena minggu depan saya harus pulang ke rumah mertua di Kediri Jawa Timur untuk persiapan melahirkan disana. Dua hari kemudian saya dan suami datang jam 5 sore, dan mendapat giliran jam 6 sore. Tak seperti biasanya, dr. S nampak tak semangat namun senyum tetap tersungging lebar di bibirnya. Di depan tadi suster memang bilang kalau dr.S dalam kondisi kurang fit, sayapun jadi iseng menanyakan kondisi beliau. "Lagi sakit dok"? Sambil tersenyum dr.S menjawab "iya" lirih. "Sakit apa dok"? "Saya habis dilaparoskopi miomektomi". Beliau bercerita singkat, kalau habis dilaparoskopi karena miom di jakarta minggu lalu. Sambil di USG Obrolan kami berlanjut, malah jadi share tentang pengalaman laparoskopi. Alhamdulillah kondisi little wahyudi sehat, ukurannya sesuai dengan usia kehamilan. Hanya saja hari itu kertas print photo USGnya habis, jadi hasil USGnya tidak di print. Hari itu, saya juga pamit ke beliau karena akan pulang ke Jawa Timur. Saya juga meminta diresepkan obat penguat kandungan untuk sekedar berjaga-jaga.
Biaya konsultasi dr tanpa print out USG Rp. 125.000
Folamil Genio 157.000
Hi Bone Rp. 126.000
Duvadilane @5 tabs Rp. 48.000
Konsultasi 8
Bye Manado, sampai jumpa tahun depan. Insyaallah saya akan kembali membawa serta little wahyudi. Dua hari sejak kedatangan saya di Jawa Timur dan setelah acara tingkepan, sesuai saran dokter sayapun langsung pergi menemui dokter kandungan untuk sekedar konsultasi dan memastikan kondisi little wahyudi pasca naik pesawat. Sebelumnya saya sudah browsing internet dan memilih milih klinik yang akan saya kunjungi. Pilihan saya jatuh di RS. Aura Syifa, kebetulan rumah sakit tersebut juga berkerja sama dengan asuransi perusahaan tempat suami bekerja, selain itu beberapa kerabat juga pernah melahirkan di RS. Aura Syifa, dan menurut mertua pelayanan di RS tersebut memadai, perawatnya juga ramah. Berangkat dari rumah pukul 08.00 dan sampai pukul 09.00 praktek dokter belum mulai. Memang benar yang dikatakan mertua, walaupun rumah sakitnya tidak besar namun perawatnya ramah dan komunikatif. Selang beberapa menit nampak pria setengah baya tergopoh gopoh membawa 2 tas slempang masuk dalam ruangan praktek, sepertinya pria tersebut dokter kandungan yang sedang praktek. dr. Su**** Adr*****, Spog. Beliau juga praktik di RSUD Gambiran. Tak menunggu lama, tiba giliran saya masuk. dr. S nampak lugas, tak banyak bicara saya langsung diarahkan ke tempat USG. Tak seperti dokter kandungan sebelumnya, USGnya cukup cepat namun cukup detail. Kedua tangan dokter berkerja cepat, tangan kiri pegang alat USG dan tangan kanan pegang kursor. Sepertinya dokter ini cukup berpengalaman, dan alhamdulillah little wahyudi dalam kondisi sehat. Setelah di USG saya mencoba menanyakan perihal melahirkan, apakah benar saya harus melahirkan lewat Sectio Cesar. Jawaban dr. S ternyata berbeda, menurut beliau tidak harus cesar hanya saja, persalinan saya tidak boleh ada manipulasi seperti proses vacuum, pemberian oksitosin dll. Istilah beliau "bayi mahal" a.k.a HSVB (High Social Value Baby). Konsultasi yang singkat namun saya puas, next time konsultasi berikutnya ke dr.S lagi dan insyaallah mantap melahirkan di RS. Aura Syifa. Masalah lewat jalur normal atau cesar biarlah dipikirkan nanti. Kali ini hanya sebatas konsultasi, resep tidak saya tebus karena vitamin dari dokter sebelumnya masih banyak. Dan cukup surprise dengan biaya konsultasi disini, murmer cyiiint... hehehehehe.
Konsultasi dokter dan print USG Rp. 80.000
Konsultasi 9
*late post banget bu ibu, sebetulnya dah ditulis dari kapan hari tapi mualasnya itu lo. Seakan ada batu ganjaran yang teramat besar buat nyalain Lappy (lebay mode on). My baby sekarang sudah umur 7 bulan. Tapi gak papa dech, melanjutkan bukti sejarah kalau saya sudah mengalami peristiwa luar biasa yang disebut "HAMIL" :nyengir:
Time to go to hospital...
Dua minggu setelah keberangkatan hubby ke Manado, waktunya lihat perkembangan "Little Wahyudi". Rada sedih karena gak ditemani si hubby, tapi ya apa boleh buat, hubby harus cari duit buat nyambung asap di dapur biar tetap ngebuuuul. Di lain sisi sebenarnya saya senang karena kali ditemani mertua perempuan, kakak ipar (mbak Darti dan mas Ruslan), lengkap dengan dua unyil si kembar Naya dan Rida...rameeeee, perjalanan jadi seru, apalagi sepanjang jalan si kembar ngoceh non stop.
Sampai di rumah sakit, duuuh dapet antrian no.22. Saya dan mertua menunggu di rumah sakit sedangkan kakak ipar dan sikembar berburu kuas lukis. Lama bangeet nunggu giliran, nama saya tak kunjung disebut. Baru sekitar pukul 20.45 WIB baru dapet giliran. Seperti biasanya setelah ditanya keluhan oleh dokter saya langsung diarahkan ke tempat tidur untuk di USG. Alhamdulillah "Little Wahyudi" sehat, beratnya sudah 1300 gram (nambah 500 gram dari terakhir kontrol). Bayar biaya konsultasi, tebus obat di apotik kimia farma dan cussss pulang, sampai rumah jam 22.30. Kelaparan karena pulangnya gak mampir warung, alhasil langsung dech nyerbu dapur.
Biaya konsultasi dan USG Rp. 80.000
Folamil Genio dan Hi bone Rp. 275.000
Total Rp. 355.000,-
Konsultasi 10
Gak terasa dah sebulan aja... waktunya lihat perkembangan "Little Wahyudi". Kali ini kapok dapet giliran paling buntut, saya putuskan untuk reservasi lewat telpon...eh ternyata dah dapet no.13 aja, lumayanlah. Berangkat dari rumah sehabis magrib, yang anter masih sama mertua, kakak ipar dan sikembar (makasih ya mbak, mas, mak dah mau nganter ke RS). Sampai di RS pasien sudah banyak, tapi sepertinya bukan ke poli kandungan tapi ke poli lain. Alhamdulillah, nomernya jadi berubah dapet antrian no.10. Karena tempat duduk di poli penuh semua, saya duduk diluar ruangan poli. Jadi kelihatan pas pak dokter dateng naik motor matic tanpa helm datang dengan santai. Setelah dokter terlihat masuk ke ruangan praktek saya putuskan untuk menyusul dibelakangnya (berdiri-berdiri deh nunggu giliran). Alhamdulillah ada pasien yang masuk ke poli umum lumayan dapet tempat duduk akhirnya. Tambah seneng lagi ketika nama saya dipanggil, dapat giliran no.3 sepertinya banyak pasien yang belum dateng, syukurlah. Kali ini saya masuk ditemani kakak ipar saya (mbak Darti). Seperti biasa diawali dengan menanyakan keluhan. Kali ini gigi saya yang bermasalah, yuup gigi saya keropos. Dokter menyarankan saya untuk konsultasi ke dokter gigi, tapi menurut saya belum perlu karena gigi saya tidak sakit. Selain itu saya takut ke dokter gigi, takut ditambal pakai analgam, konon katanya bahaya menambal gigi saat hamil. Biarlah masalah ini saya antisipasi dengan obat kumur antiseptik dan penambahan frekwensi gosok gigi.
Setelah di USG surprise "Little Wahyudi" dah 2200 gram (bertambah 900 gram) sejak periksa terakhir. Diakhir konsultasi, saya disarankan test laboratorium urine lengkap, HIV, dan glukosa sewaktu. Saya bilang ke dokter kalau saya sudah cek laboratorium saat masih di Bandung. Lalu dokter menyuruh saya membawa hasil test tersebut 2 minggu kedepan, beliau juga mengatakan kalau karena kandungan saya sudah masuk 8 bulan jadi harus rutin diperiksa 2 minggu sekali. Okelah dok!!,, selesai bayar biaya konsultasi dan tebus obat di apotik Kimia Farma cussss pulang. Dalam perjalanan pulang, kami mampir warung pecel tumpang. Hmmm pecel tumpangnya sedaaap, harga murmeer (nanti mampir lagi aaahh).
Biaya konsultasi dokter dan USG Rp. 80.000
Folamil Genio dan Hi bone Rp. 275.000,-
Konsultasi selanjutnya 2 minggu sekali lalu seminggu sekali, duuuh males sekali tulis tulis sodara-sodara kepanjangan. Intinya saya melahirkan setelah 2 kali datang konsultasi lagi. Alhamdulillah, sekarang my baby tumbuh sehat.
to be continued (klik disini)